HafizFauzan.co.cc

"Ya Allah, baguskanlah untukku agamaku yang jadi pangkal urusanku, baguskan pula duniaku yang jadi tempat penghidupanku, dan baguskanlah akhiratku yang padanya tempat kembaliku nanti, jadikanlah hidupku menjadi bekal bagiku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah mati itu pelepas segala keburukan bagiku" (HR. Muslim)

MediaMuslim.Info - Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala di dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya. Sebagaimana Firman Alloh Subhanallohu wa Ta’ala, yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendir , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar Rum: 21)

Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram. Cinta mengandung segala makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan dan kerinduan, disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka, lapang dan sempit.

Cinta Adalah Fitrah Yang Suci
Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik saja. Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan cinta bukan puncaknya.Dan sudah fitrah manusia untuk menyukai keindahan.Tapi disamping keindahan bentuk dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik.

Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah membelenggu perasaan manusia.Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia .Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga , dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.

Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram.

Menikah Tanpa Cinta
Adakalanya sebuah pernikahan terjadi tanpa dilandasi oleh cinta. Mereka berpendapat bahwa cinta itu bisa muncul setelah pernikahan. Islam memandang bahwa faktor ketertarikan merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja.Islam melarang seorang wali menikahkan seorang gadis tanpa persetujuannya dan menghalanginya untuk memilih lelaki yang disukainya seperti yang termuat dalam Al Qur’an dan Al Hadist

Firman Alloh Subhanallohu wa Ta’ala, yang artinya: “Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin dengan bakal suaminya” (QS. Al Baqarah: 232)

“Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu anhu , bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam , lalu ia memberitahukan bahwa ayahnya telah menikahkannya padahal ia tidak suka , lalu Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam memberikan hak kepadanya untuk memilih” (HR Abu Daud)

Karena yang menjalani sebuah pernikahan adalah kedua pasangan itu bukanlah wali mereka.

Selain itu seorang yang hendak menikah hendaknyalah melihat dahulu calon pasangannya seperti termuat dalam hadist: “Apabila salah seorang dari kamu meminang seorang wanita maka tidaklah dosa atasnya untuk melihatnya, jika melihatnya itu untuk meminang, meskipun wanita itu tidak melihatnya” (HR. Imam Ahmad)

Memang benar dalam beberapa kasus, pasangan yang menikah tanpa didasari cinta bisa mempertahankan pernikahannya. Tapi apakah hal ini selalu terjadi, bagaimana bila yang terjadi adalah sebuah neraka pernikahan, kedua pasangan saling membenci dan saling mencaci maki satu sama lain. Sebuah pernikahan dalam islam diharapkan dapat memayungi pasangan itu untuk menikmati kehidupan yang penuh cinta dan kasih sayang dengan mengikat diri dalam sebuah perjanjian suci yang diberikan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala. Karena itulah rasa cinta dan kasih sayang ini sudah sepantasnya merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum kedua pasangan mengikat diri dalam pernikahan. Karena inilah salah satu kunci kebahagian yang hakiki dalam mensikapi problematika rumah tangga nantinya.

Selengkapnya...

Alhamdulillah.. akhirnya hari sabtu tanggal 25 Oktober 2008 kmrn diwisuda jg gelar Sarjana Komputer (S.Kom) gw di JCC Senayan.. setelah berjibaku dg kuliah selama kurang-lebih 5 tahun.. maklum lah kuliah sambil kerja.. dah gitu sabtu-minggu doank lg.. :p
Mudah2an ilmu n gelar yg didapet menjadi barokah, bermanfaat bagi diri sndiri, keluarga n orang banyak.. makin sukses dalam karir.. sukses jg di akhirat nanti.. Amiin..


Ya Rabb – Allahu Ghofur,

kami yang baru saja menyelesaikan studi ini ….

sedemikian banyak dosa yang telah kami lakukan sejak kami akil- baligh hingga hari ini. Dosa ketika kami remaja yang sering menyusahkan orang tua kami dan guru-guru kami, membuat sedih mereka, membohongi mereka dan tidak menghormati mereka. Tidak pula kami mensyukuri kepada-Mu atas nikmat memiliki orang tua dan guru-guru yang baik dan menyayangi kami. Ampunilah kami ya Allah, sungguh kami lebih beruntung dibanding anak-anak lain yang dibesarkan tanpa orang tua atau memiliki orang tua tapi tidak peduli dengan anaknya.
Ampuni pula dosa-dosa kami ketika remaja ini yang sekiranya hampir tak pernah kami mengingat-Mu setiap hari, padahal saat itu Engkau telah mulai mencatat dan mengumpulkan setiap dosa-dosa kami. Ampunilah kemalasan kami dalam melakukan sholat pada masa lalu kami, ampunilah kebodohan kami saat itu yang lebih takut pada kehilangan teman dan pergaulan daripada bergantung kepada Engkau. Ampuni pula pergaulan kami selama remaja yang jauh dari nilai-nilai agama dan sering menyakitkan hati orang lain sedangkan kami sering melakukannya tanpa rasa bersalah.

Ya Allah Yang Maha Pengampun.

Untuk kami yang telah bekerja dan berkeluarga…

Ampuni pula dosa-dosa kami semasa kami bekerja dan berkeluarga. Sungguh kini kami menyadari bahwa tak ada ridho dan pahala dari-Mu untuk setiap kelelahan kami bekerja selama ini bila tidak didasari niat karena mencari keridhoan-Mu. Sedemikian banyak pekerjaan yang kami lakukan hanya dengan niat mencari uang atau karena takut miskin dan bukan karena mencari keridhoan-Mu, padahal Engkau hanya menyuruh kami bekerja sedangkan masalah rezeki dan kaya-miskin semuanya Engkaulah yang memutuskan. Sering kami lebih takut pada atasan kami dan pada keterburu-buruan kami dibanding rasa takut kami pada-Mu, padahal Engkau telah mempersiapkan neraka yang sedemikian dahsyatnya untuk orang-orang yang meninggalkan atau lalai dalam mengingat-MU.

Ya Allah seandainya Engkau telah mempersiapkan hukuman 1 tahun di neraka untuk setiap 1 kali kelalaian yang kami tinggalkan atau yang belum sempurna, maka harus berapa ribu tahun kami di neraka untuk mengganti ribuan kelalaian yang telah kami tinggalkan atau kami laksanakan dengan tidak sempurna selama hidup kami sejak kami akil-baligh. Karena itu ampunilah dosa-dosa kami ya Allah, siapa lagi yang dapat mengampuni kami kalau bukan Engkau ya Allah.



Ya Allah Yang Maha Pemurah…

berkahilah negeri ini-negeri kami, berkahilah bangsa ini-bangsa kami – bangsa Indonesia.

Ampunilah dosa-dosa para pejuang terdahulu yang gugur membela tanah air ini, tempatkan mereka di sisi terbaik-MU sesuai amalan mereka.

Ma’afkanlah dosa-dosa para pemimpin negeri ini, yang kemaren dan sekarang – seraya Engkau Tunjuki mereka jalan terang untuk sebenarnya membangun negeri ini dengan sungguh-sungguh, Engkau tunjuki juga kami rakyatnya untuk setiap kesungguhan mereka, agar selalu mendukung setiap kebaikan-kebaikan pemimpin kami, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.



Ya Allah – Yang Maha Mengetahui

lindungilah lembaga tempat kami mengabdi, tempat kami menimba ilmu ini, lindungi dari tangan-tangan jahil, dari setiap dorongan yang tidak Engkau ridhai, berkahilah institusi ini, besarkanlah manfaatnya dengan Kekuatan dan Kehendak-MU,

Ampuni dosa-dosa para pemimpin kami di sini, ampuni juga kesalahan para pendidik kami,

Tunjukilah hati ini-hati mereka, pikiran ini-pikiran mereka, ucapan-ucapan, prasangka, tindakan dan keputusan-keputusan, agar senantiasa berada pada jalan yang Engkau ridhai.

Ampuni kami ya Allah, kami hamba-Mu ini sangat lemah, yang mudah khilaf dan terlupa jika tanpa Tuntunan dan berharap pada Kekuatan-Mu semata.

Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat-Mu dari tipu daya orang- orang yang ingkar (kafir).



Ya Allah yang Maha Pendidik

Ya Allah, tambahlah ilmu kami, bimbinglah agar mendapat hanya ilmu yang lurus dan benar sesuai dengan syariat-Mu dan ajaran rasul-Mu. Bimbinglah kami agar ilmu kami menjadi ilmu yang bermanfaat, jauh dari riya’ , mudahkanlah mulut kami untuk membaca dan memahami Al-Quran. Jadikanlah kami umat-Mu yang pandai menyampaikan ayat-ayat-Mu dengan ikhlas, tidak riya’ , mudahkan mulut kami untuk berkomunikasi dengan lancar dan tawadhu, jadikan kami orang yang tawadhu, mudahkan hati dan pikiran kami untuk menganalisa ilmu agama secara benar dan lurus.
Karuniakanlah kepada kami dan seluruh anggota keluarga kami berupa teman-teman yang sholeh sebanyak-banyaknya, pergaulan yang baik. Jauhkanlah kami dan keluarga serta kedua orang tua dari pergaulan dan teman-teman yang kurang baik dan dari teman-teman yang tidak sesuai dengan anjuran-Mu. Karuniakan pula kami kesempatan untuk beramal, beribadah, bersedekah, berdakwah sebanyak-banyaknya selama sisa akhir hidup kami.

Allahuma a’inni alla dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah Ya Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang.

Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalaatu wassalaamu ‘alla sayyidil ambiyaa’i wal mursaliina muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shabihi ajma’iin.

Subhaanaka rabbika rabbil ‘izzati’ ammaa yashifuuna wa salaamun ‘alal mursaliina walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Da’waahum fiihaa subhaanakallaahumma wa tahiyyatuhum fiihaa salaamun, wa aakhiru da’waahum anil hamdu lillaahi rabbil ‘aalamin.

Ya Allah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.

Allahuma inna nas’aluka ridhoka waljannata wana’uudzubika min shakatika wannaar.

Selengkapnya...