HafizFauzan.co.cc

"Ya Allah, baguskanlah untukku agamaku yang jadi pangkal urusanku, baguskan pula duniaku yang jadi tempat penghidupanku, dan baguskanlah akhiratku yang padanya tempat kembaliku nanti, jadikanlah hidupku menjadi bekal bagiku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah mati itu pelepas segala keburukan bagiku" (HR. Muslim)


Hadirilah
Tabligh Akbar & Bedah Buku (Umum)

Hikmah Dari Kisah Sandiwara Langit

Pemateri: Ustadz Abu Umar Basyier
Waktu: Ahad, 31 Mei 2009 (Jam 09.00-Selesai)
Tempat: Masjid Nurul Iman Jl.Raya Pos Pengumben no.21 Serengseng Kembangan Jakarta Barat.

Info: lihat Pamplet

Sandiwara Langit. Demikianlah judul buku ini. Berisi tentang kisah seorang anak manusia bernama Rizqaan. Pemuda shalih yang ingin segera menikah karena merasa sudah tidak mampu lagi untuk menjaga gejolak syahwatnya yang sudah begitu menggelora. Pernikahan adalah langkah terakhir yang ia pilih setelah beragam cara seperti puasa Dawud (puasa sehari dan berbuka sehari) sudah tidak mampu lagi menolongnya untuk meredam gejolak tersebut.
Calon istri sudah ia dapatkan. Seorang pemudi sholihah bernama Halimah. Akan tetapi, karena ia hanyalah pemuda miskin yang tidak memiliki penghasilan tetap, maka sewaktu ia melamar Halimah, ayah Halimah memberikan sebuah persyaratan yang terdengar aneh. Rizqaan akan dinikahkan dengan Halimah asalkan dalam waktu 10 tahun usia pernikahan mereka, Rizqaan harus sudah bisa memberikan penghidupan yang layak bagi putri semata wayangnya tersebut. Jika tidak, maka mereka harus bercerai dan mengakhiri pernikahan mereka. Meski terasa aneh, Rizqaan menerima juga persyaratan tersebut. Pernikahan pun dilangsungkan secara sederhana dan dalam ijab kabul dibacakan shigat ta'liq yang salah satunya adalah persyaratan "aneh" itu.
Setelah mereka resmi menjadi pasangan suami istri, mereka mengontrak sebuah rumah sederhana di dekat kota. Uang untuk mengontrak rumah berasal dari pemberian ayah Rizqaan yang menjual perhiasan milik ibu Rizqaan.
Hari demi hari mereka lalui. Rizqaan mencari maisyah dengan berjualan roti keliling. Singkat cerita, Rizqaan berhasil menjadi seorang pengusaha roti yang sukses dan lumayan kaya.
Hanya dua hari menjelang sepuluh tahun usia pernikahan mereka, terjadilah musibah yang menimpa. Kebakaran menghanguskan pabrik roti dan rumah Rizqaan. Dalam peristiwa tersebut, ayah Rizqaan meninggal dunia karena luka bakar yang dialaminya.
Ketika berada di Rumah Sakit untuk mengobati ibu Rizqaan yang juga terluka parah, datanglah orangtua Halimah. Mereka tidak tampak merasa sedih dengan musibah yang dialami oleh anak dan menantunya tersebut. Ayah Halimah malah meminta Rizqaan untuk memenuhi janji yang ia ikrarkan 10 tahun yang lalu. Ya, tepat di usia 10 tahun pernikahan mereka, Rizqaan memang tidak memiliki apa-apa lagi. Ia pun dianggap gagal memenuhi janjinya. Pada hari itu juga, di rumah sakit itu, Rizqaan dan Halimah, sepasang suami istri yang sholih dan sholihah, sepasang suami istri yang selalu harmonis dan saling mencintai, harus bercerai. Halimah pun dibawa kerumah orang tuanya saat itu juga.

Buku ini diangkat dari sebuah kisah nyata. Kisahnya sungguh sangat menyentuh dan mengharukan. Membaca Sandiwara Langit kita menjadi tahu bahwa pernikahan itu tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Hidup pun menjadi sebuah rahasia yang tidak seorangpun tahu apa yang akan dialaminya esok hari. Kesimpulannya...buruan baca saja bukunya. Kalo telat dijamin nyesel..

0 komentar:

Posting Komentar